Selasa, 02 September 2014

Maaf..ini terlalu cepat untuk ku tulis disaat rasa masih ingin begitu lama bersamamu.
ang penuh dengan kerikil tajam yang terus melukai tumitku untuk melangkah maju. Jangan kau diamkan sedihmu untuk bersemayam di jiwa lembutmu. Karena air matamu itu terlalu berharga untuk aku simpan bagi kebahagianmu. Aku akan pergi walau kegelapan akan menutupi ku perlahan dengan awan hitamnya tapi ini tak akan pernah membunuh langkahku.
Dan bila nanti tinggal bayangku yang kau temui di hadapanmu, maafkanlah aku karena aku tak akan pernah ada lagi di sisimu di saat kau merindukan aku. Dan bila nanti kau mendengar bunyi dentingan gitar ku ingin kau mengingatku bahwa aku begitu rindu untuk kembali bersamamu menyanyikan lagu yang paling kau sukai. Aku akan menyanyikan lagu kesukaanmu itu di kejauhanku untuk bisa kembali merindukan senyummu. Mengingatmu di saat ku sendiri dengan mengenang saat bersamamu, hanya itu yang bisa ku lakukan untuk meluapkan rindu yang membelengguku.
Rosesku..maaf aku tak mampu menggapai harapanku karena kenyataan ini telah memisahkan genggamanku darimu. Aku diantara bayang maya yang tak pernah nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar