Rabu, 03 September 2014

USANG
Ku diantara bayang cercah,
berlalu tanpa pengaruh.
Ku di antara tatapan sinis,
ada miris menatapmu.
PESONA
Di rintik hujan, Itu terurai..
Di belai alam, menghias wajah
Itu pesona, indah di bawah rintik
DAEP (Putri Mawar)
Semakin ku resapi,
meraga dalam bejana jiwa.
Semakin ku selami,
tenggelam dalam dasar raga.
Kau meliliti ku dalam pesona,
melingkari ku dalam keanggunan.
Ketulusan ini rasa tanpa pamrih.

Selasa, 02 September 2014

Maaf..ini terlalu cepat untuk ku tulis disaat rasa masih ingin begitu lama bersamamu.
ang penuh dengan kerikil tajam yang terus melukai tumitku untuk melangkah maju. Jangan kau diamkan sedihmu untuk bersemayam di jiwa lembutmu. Karena air matamu itu terlalu berharga untuk aku simpan bagi kebahagianmu. Aku akan pergi walau kegelapan akan menutupi ku perlahan dengan awan hitamnya tapi ini tak akan pernah membunuh langkahku.
Dan bila nanti tinggal bayangku yang kau temui di hadapanmu, maafkanlah aku karena aku tak akan pernah ada lagi di sisimu di saat kau merindukan aku. Dan bila nanti kau mendengar bunyi dentingan gitar ku ingin kau mengingatku bahwa aku begitu rindu untuk kembali bersamamu menyanyikan lagu yang paling kau sukai. Aku akan menyanyikan lagu kesukaanmu itu di kejauhanku untuk bisa kembali merindukan senyummu. Mengingatmu di saat ku sendiri dengan mengenang saat bersamamu, hanya itu yang bisa ku lakukan untuk meluapkan rindu yang membelengguku.
Rosesku..maaf aku tak mampu menggapai harapanku karena kenyataan ini telah memisahkan genggamanku darimu. Aku diantara bayang maya yang tak pernah nyata.
Berputar berpacu dalam waktu,
ku tersangkut di ranting pesona.
Berlari bayangmu menggoda jiwa,
melanglang dalam pusaran tak tertahan.


Di mayamu ku berdiri,
berharap menyata di peluk mata.
Di telagu beriak tenang.
ini rindu tak bertepi.
KADO FAJAR
Menelusuri bayang bayang suram,
Ku ditengah tapak misteri.
Mengarungi hamparan tak berbatas,
Kuatkan langkah meniti semangat.
KECAMUK
Akan tiba saatnya kamu membenciku tanpa alasan,
Menyumpahiku dengan sangat serapah,
Hingga mengharapkan ku lebur bersama debu.

SURAM

Detik demi detik,

di ujung jurang ku berdiri.

Mawar merah terkulai layu,

di atas asa yang mulai berantakan.